“Namanya
Kinara Kencana. Orang-orang memanggilnya Kin, aku memanggilnya Chan. Sosoknya
dimataku seperti pelangi, penuh dengan warna, meskipun terkadang sulit untuk
bisa menebak warnanya.Dia suka menulis, catatan perjalanan yang ditulisnya
lebih pantas disebut sebagai rekam jejak hidup miliknya.Namun, berurusan dengan
sahabatmu yang mengidap Alzheimer bukanlah perkara mudah. Ini seperti
memecahkan teka teki kehidupan milik orang lain. Kau tahu bagian
terburuknya?Ternyata mengenal sahabatmu sekian tahun lamanya belum tentu
menjadikan-mu tahu segalanya tentang dia. Karena setiap orang punya rahasia.
Dear Chan, kisah ini milikmu dan untukmu.”